Ngobrol Yuk..
Yuk Intip Kode Bandara di Indonesia Biar Gak Nyasar ke Luar Angkasa

Pernah nggak sih kamu beli tiket pesawat online lalu bingung dengan kode tiga huruf yang muncul di tiket? Misalnya CGK, DPS, atau SUB. Banyak orang yang baru pertama kali naik pesawat mengira itu semacam “kode rahasia penerbangan” yang ribet. Padahal, itu adalah kode bandara (airport code) yang dibuat agar penerbangan lebih praktis, jelas, dan nggak bikin bingung.
Nah, biar nggak salah kaprah bahkan nyasar ke luar angkasa (hehe), yuk kita intip bareng-bareng apa itu kode bandara, fungsinya, dan beberapa contoh kode bandara terkenal di Indonesia.
Apa Itu Kode Bandara?
Kode bandara adalah singkatan tiga huruf (IATA Code) yang dipakai secara internasional untuk menandai setiap bandara di dunia. Jadi, setiap bandara punya identitas unik.
Contohnya:
- CGK = Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta)
- DPS = Bandara Ngurah Rai (Denpasar, Bali)
- SUB = Bandara Juanda (Surabaya)
Kode ini diatur oleh IATA (International Air Transport Association) supaya standar di seluruh dunia sama. Jadi, meskipun nama bandara panjang, kode tiga huruf ini memudahkan komunikasi antar pilot, kru, penumpang, hingga sistem booking tiket.
Kenapa Harus Ada Kode Bandara?
Coba bayangin kalau tiket pesawat harus menuliskan nama bandara lengkap. Bisa ribet banget kan? Misalnya:
Jakarta Soekarno-Hatta International Airport – Ngurah Rai International Airport Denpasar Bali
Kebayang betapa panjangnya tiketmu!
Dengan kode bandara, jadi lebih ringkas:
CGK – DPS
Lebih gampang dibaca, lebih praktis, dan tentu saja lebih efisien.
Selain itu, kode bandara juga dipakai untuk:
- Sistem booking dan tiket online – memudahkan agen travel dan penumpang.
- Komunikasi antar kru penerbangan – supaya nggak ada salah koordinasi.
- Bagasi penumpang – koper kamu akan ditempeli tag kode bandara tujuan, biar nggak nyasar.
- Navigasi dan jadwal penerbangan – semua data disinkronkan dengan kode tiga huruf ini.
Contoh Kode Bandara di Indonesia
Indonesia punya ratusan bandara, tapi ada beberapa yang populer banget dan sering dipakai dalam penerbangan domestik maupun internasional.
1. Jakarta – Soekarno-Hatta International Airport
Kode: CGK
Asal usul kode ini diambil dari nama lama Jakarta, yaitu Cengkareng. Jadi jangan bingung kenapa bukan JKT, ya!
2. Bali – Ngurah Rai International Airport
Kode: DPS
Singkatan dari DenPaSar. Bandara ini paling ramai karena jadi pintu masuk wisatawan mancanegara ke Indonesia.
3. Surabaya – Juanda International Airport
Kode: SUB
SUB diambil dari SUrabaya. Bandara ini jadi hub penting penerbangan Indonesia bagian timur.
4. Yogyakarta – Yogyakarta International Airport
Kode: YIA
Bandara baru pengganti Adisutjipto, sekarang semua penerbangan komersial utama Yogyakarta dialihkan ke YIA.
5. Medan – Kualanamu International Airport
Kode: KNO
Nama kode ini diambil dari “Kuala Namu”, bandara internasional modern yang menggantikan Polonia.
6. Makassar – Sultan Hasanuddin International Airport
Kode: UPG
UPG berasal dari nama lama Makassar, yaitu Ujung Pandang.
Selain itu masih banyak kode bandara lain seperti BTH (Batam Hang Nadim), AMQ (Ambon Pattimura), dan LOP (Lombok Praya).
Tips Biar Nggak Bingung dengan Kode Bandara
- Biasakan cek kode di tiket sebelum berangkat. Jangan sampai salah baca tujuan.
- Kenali bandara besar di Indonesia. Minimal hafal 5–10 kode utama biar gampang saat traveling.
- Kalau ragu, tanyakan pada petugas bandara. Jangan sungkan untuk memastikan kode di boarding pass kamu.
- Ingat, satu kota bisa punya lebih dari satu bandara. Misalnya Jakarta punya CGK (Soekarno-Hatta) dan HLP (Halim Perdanakusuma).
Fun Fact: Ada Juga Kode Bandara yang Unik!
Selain praktis, kode bandara kadang punya kisah lucu atau unik, lho.
- LOL = Lovelock Airport, Nevada, AS.
- OMG = Omega Airport, Namibia.
- JFK = John F. Kennedy International Airport, New York.
Kalau di Indonesia, kode yang sering bikin orang heran adalah CGK tadi. Banyak yang mengira JKT, tapi ternyata IATA memilih pakai Cengkareng.
Hubungannya dengan Dunia Pramugari
Buat calon pramugari atau pramugara, memahami kode bandara itu wajib hukumnya. Karena dalam komunikasi antar kru penerbangan, kode bandara lebih sering dipakai daripada nama kota.
Contohnya:
- “Flight CGK – DPS boarding gate C7.”
- “Transit di SUB sebelum lanjut ke UPG.”
Kalau kamu nggak terbiasa, bisa-bisa bingung sendiri. Makanya di sekolah pramugari seperti Aeronef Academy, ada materi khusus tentang aviation knowledge, termasuk pengenalan kode bandara.
Belajar Jadi Pramugari di Aeronef Academy
Selain mengajarkan grooming, hospitality, dan bahasa Inggris, Aeronef Academy juga membekali siswa dengan pengetahuan dunia penerbangan, salah satunya soal kode bandara, prosedur keamanan, hingga komunikasi profesional.
Dengan kurikulum yang up-to-date, kamu bukan cuma siap menghadapi seleksi maskapai, tapi juga paham seluk-beluk dunia aviasi. Jadi nggak cuma cantik atau ganteng aja, tapi juga cerdas dan profesional.
Kalau kamu bercita-cita jadi pramugari atau pramugara, Aeronef Academy adalah pilihan tepat buat memulai langkahmu.
Kesimpulan
Kode bandara adalah singkatan tiga huruf standar internasional untuk mempermudah komunikasi penerbangan. Di Indonesia, beberapa kode bandara yang wajib kamu kenal antara lain CGK (Jakarta), DPS (Bali), SUB (Surabaya), YIA (Yogyakarta), KNO (Medan), dan UPG (Makassar).
Dengan tahu kode-kode ini, perjalananmu jadi lebih mudah dan kamu nggak akan bingung lagi saat baca tiket atau dengar pengumuman di bandara.
Dan kalau kamu punya mimpi untuk berkarier di dunia penerbangan, jangan lupa bahwa pengetahuan dasar seperti kode bandara ini akan jadi bekal penting. Yuk, siapkan dirimu bersama Aeronef Academy dan wujudkan impian terbang tinggi!